Langsung ke konten utama

Waspadalah, Pedagang Culas Mengintai!

oleh Anne Heryane


Profesi pedagang merupakan salah satu pekerjaan yang mengundang rizki dan rahmat Allah. 99 pintu rizki adalah melalui perdagangan. Bagi seorang pedagang mukmin, berdagang bukanlah alat untuk memeroleh keuntungan materi semata melainkan sarana untuk meraih rida Allah. Ya, berdagang merupakan bagian dari ibadah yang tentu saja mensaratkan kejujuran dalam setiap prosesnya. 

Rasulullah Saw. adalah seorang pedagang yang dikenal jujur dan santun. Karena itulah, banyak orang tertarik masuk Islam disebabkan kagum akan kemuliaan pribadi Rasulullah Saw.

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab [33]: 21)

Allah sangat mencintai para pedagang mukmin yang jujur dalam pekerjaannya. Sebaliknya Allah melaknat para pedagang yang curang.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ التُّجَّارَ يُبْعَثُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فُجَّارًا إِلاَّ مَنِ اتَّقَى اللَّهَ وَبَرَّ وَصَدَقَ
Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan pada hari kiamat nanti sebagai orang-orang fajir (jahat) kecuali pedagang yang bertakwa pada Allah, berbuat baik dan berlaku jujur (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Betapa memprihatinkan melihat kenyataan di lapangan, justru banyak pedagang yang tak mengindahkan aturan Allah. Banyak pedagang melakukan aksi kecurangan terhadap masyarakat. Kecurangan yang sering dilakukan pedagang, misalnya mengurangi timbangan,  mencampur barang original dengan yang palsu; mencampur barang yang berkualitas baik dengan yang rendah; menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya, seperti pengawet atau pewarna, dan sebagainya. 

Kecurangan tersebut dilakukan para pedagang dengan tujuan utama, yakni meraup keuntungan yang besar. Sementara itu, pedagang tahu betul bahwa perbuatan curang itu tidak dibenarkan. Namun, karena nafsu dunia ia tega mengibuli para konsumennya atau masyarakat luas. 

Kerugian yang diderita konsumen tidak hanya dari segi materi tetapi juga dari segi kesehatan atau fisik. Bahkan, hal itu bisa menyebabkan kematian pada diri konsumen. Namun, banyak pedagang tak mempedulikan apa yang menjadi hak konsumen, yakni suatu jaminan keamanan, kebersihan, kesehatan, dan keselamatan pada diri konsumen. 

Banyak kasus kecurangan yang dilakukan pedagang di sekitar kita. Misalnya, pembuatan bakso sapi tapi dengan menggunakan bahan daging babi dan tikus. Pembuatan sambal namun tidak menggunakan bahan tomat dan cabe asli. Justru yang digunakan adalah zat kimia berbahaya.

Ditemukan pula kasus di sebuah warung nasi yang katanya menjual lauk daging sapi, tetapi sebenarnya daging anjing dan babi. Pada proses pembuatannya juga ia membubuhkan darah anjing agar menambah gurih masakannya dan obat paracetamol untuk mempercepat kematangannya karena daging anjing sangat keras dibandingkan daging kambing atau sapi.  Warung nasi ini sangat ramai karena berada di sekitar perkantoran. Sangat disayangkan banyak konsumen yang menjadi korban aksi culasnya.


Betapa menjijikannya. Daging anjing, babi, dan darah binatang merupakan hal yang tidak boleh (haram) dikonsumsi seorang muslim. Hal itu merupakan syariat Allah yang wajib ditaati. Apa jadinya jadi barang haram tersebut masuk ke tubuh kita? Nauzubillahhimindzalik. 

Tak cuma tubuh  yang terancam bahaya tetapi juga pikiran dan perilaku pun teracuni. Apa yang kita makan sangat memengaruhi tabiat atau perangai serta bisa jadi membuat ibadah tertolak dan doa tidak didengar. Oleh karena itu, para konsumen muslim hendaknya waspada terhadap keberadaan para pedagang culas. Sebagai konsumen, kita perlu bersikap kritis dan hati-hati demi keselamatan diri. Waspadalah!

#KomunitasODOP
#OneDayOnePost
#ODOPBatch7



Komentar

Ashima Meilla Dzulhijjah mengatakan…
Ngeri sekali. Karena banyaknya pedagang yg berlaku curang, rasanya agak ragu untuk membeli sesuatu.
Akhirnya, berimbas juga kepada pedagang jujur, akibat ulah beberapa oknum...
eko endri wiyono mengatakan…
Mantap Kakak, keren sekali tulisannya #semangat
Reno Danarti mengatakan…
Masya Allah....
atiq - catatanatiqoh mengatakan…
duh ngeri yah :( emang terlalu "pintar" orang-orang di negeri ini -___-
Mak 'Nces mengatakan…
Suka ngeri kalo baca seperti ini hiks
khofiyaarizki mengatakan…
wah bener juga ya kak.. jadi kudu lbih waspada nih kalo jajan. terima kasih kak
ohiya sedikit masukan pada kalimat "menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya, seperti pengawet atau pewarna, dan sebagainya." sbg org yg mempelajari tentang pangan,

mungkin bisa diubah kak kalimatnya jadi "menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya, seperti pengawet atau pewarna, dan sebagainya yang tidak diperbolehkan oleh BPOM" sebab pada dasarnya hampir semua produk pangan komersil itu menggunakan bahan tambahan spt pewarna dn pengawet kak tapi pada jenis dan dosis yang diperbolehkan kak, begitupun beberapa produk pangan non komersil karya umkm misalnya kak ^^ jadi sebenarnya boleh tapi harus sesuai aturan baik jenis dn dosisnya kak^^

semangat kakak
Catatananne@blogspot.com mengatakan…
Wah terima kasih masukannya kak 😊

Postingan populer dari blog ini

Pekan Pertama Anak Bersekolah TK

                                  Foto: dok. pribadi Tiba saatnya yang ditunggu-tunggu, melihat anak pertama kali masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak. Sebagai orang tua tentunya saya merasa antusias sekali menanti momen seperti ini. Begitu pula anak-anak yang akan melaksanakan kegiatan tersebut penuh semangat menyambut hari pertamanya bersekolah.  Kali ini yang masuk sekolah taman kanak-kanak adalah putra ketiga kami, namanya Muhammad Azzam. Alhamdulillah tak terasa waktu berlalu hingga sampailah saat di mana anak bungsu kami mulai memasuki pendidikan formalnya, yakni sekolah TK.  Kami memutuskan untuk menyekolahkan Azzam di TK Amanah Bunda jaraknya kira-kira 150 meter dari rumah. Cukup dekat memang. Sekolah ini memiliki konsep pendidikan yang bag us. Guru-gurunya lulusan universitas ternama. Meski letaknya di desa dan biayanya cukup ramah di kantong, kualitasnya tak kalah dengan sekolah TK di ...

Izinkan Aku Memenuhi Panggilan-Mu

Oleh Anne Heryane Ada asa yang menghujam kuat menjadi buih rindu yang hebat. Rindu tuk memenuhi panggilan-Mu. Sempatkan aku beserta keluargaku ke Baitullah, Ya Rabb, sebelum Malaikat Izrail menyapa! Aku akan menunggu datangnya hari itu. Hari ketika kaki menjejak tanah suci. Hari ketika hati basah dengan air mata dalam sujud di Arafah memohon ampunan atas segala khilaf diri.Tatkala hati bergetar meriuhkan asma-Nya, kaki melangkah mengitari kabah, dan mencium Hajar Aswad diiringi gema kalimat Talbiyah. LABBAIKALLAHUMMA LABBAIK, LAA SYARIIKALAKA LABBAIK, INNAL HAMDA WANNI’MATA LAKA WALMULK, LAA SYARIIKALAK. " Aku memenuhi panggilan-Mu, ya Allah aku memenuhi panggilan-Mu. Aku memenuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya pujaan dan nikmat adalah milik-Mu, begitu juga kerajaan, tiada sekutu bagi-Mu." Inilah seruan Bapak para nabi, Ibrahim alaihi salam kepada hamba-hamba Allah untuk menyempurnakan keislamannya. Inilah wujud ketundukan d...

Lorong Kelam

Fiksi oleh Anne Heryane Ilustrasi: www.pixabay.com Bola mata seperti ingin meloncat ke luar dari cangkangnya. Jantung berdegup kencang. Keringat menghujani seluruh tubuh mungil ini.  Mulut refleks menganga. Lekas-lekas kubekap dengan telapak tangan kanan. Benar-benar tak sanggup mempercayai semua ini.  Di sisi kanan labirin yang minim cahaya, beberapa anak berseragam putih abu sedang asyik ngefly . Dua jarum suntik dan sobekan plastik tersimpan tak beraturan di depannya. Beberapa botol miras digeletakkan serampangan. Mereka yang mayoritas lelaki puber itu bersandar lemas pada dinding lorong yang buram.  Ada juga sekitar tiga perempuan usia tanggung selonjoran di samping para lelaki setengah sadar itu. Sesekali mereka berbicara melantur dan terbahak-bahak sendiri. Persis orang sakit jiwa, pekik batinku.  Di sisi kiri lorong yang sedikit menjorok, tersisa ruang kecil berukuran satu kali dua meter. Dua muda-mudi nekad melucuti pakaian seragamnya. ...