Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Ramadan ini seharusnya....

Ramadan ini seharusnya menjadikan hatimu lebih bercahaya Ramadan ini seharusnya menjadikan hati bersih, suci, dan kembali fitri Ramadan ini seharusnya menjadikan hati kuat dan semakin tertaut pada Sang Khalik Ramadan ini pula seharusnya hatimu bahagia Pada ramadan ini hati kami melangitkan ribuan doa kebaikan untuk saudara-saudari kami di belahan dunia sana Khususnya di Palestina Yang melaksanakan saum di bawah gempuran Israel setiap detik dan menit dilanda resah Akan ancaman kematian Tak sedikit anak-anak yang menjadi sorotan target perang Inilah satu sisi yang menghancurleburkan hati kami umat muslim Hati terus meronta Memohon ampunan atas ketidakmampuan kami membela saudara-saudara kami Atas diamnya raga ini Hanya hati berkecamuk akan perih dan luka kepada saudara kami yang dizhalimi sekaligus amarah kepada mereka yang terlaknat dan biadab Ampunilah ya Rabb atas kelemahan iman kami Bahkan di sini di negeri kami pun Jiwa dijajah mulut dipasung dan raga dikekang S

Tatkala Kejujuran Dipertanyakan

Aku berada di negeri apa? Bahkan di bulan penuh kemuliaan Kejujuran dipertanyakan Kejujuran diperjualbelikan Kejujuran ditanam di tanah pekuburan Bukan sebab waktu Namun hati Hati tak mampu lagi Menepis hawa nafsu Yang mengembuskan kepalsuan Kecurangan Kebohongan Demi apa? Kekayaan? Ketenaran? Jabatan? Ataukah, kekuasaan? Demi kejayaanmu sendiri dan sekelompok manusia yang buta hati Bagaimana bisa hatimu membatu Kau gadaikan masa depan anak cucu ibu pertiwi pada mereka yang mencaci maki Tuhan Pada mereka yang tak menghargai martabat Pada mereka yang menginjak-injak kalam suci Pada mereka yang rakus, keji, dan biadab Lihatlah, karena kejujuran kaubenamkan Kami putra putri bangsa, terisak Bahkan nyawa melayang Disebabkan peluru-peluru ganasmu Menembus dada-dada kami yang berjuang Meminta terang Ingatlah pada hari pengadilan nanti kau tak kan sanggup bungkam dari kebenaran dari Maha Kuasa Rancamanyar, Mei 2019

Rilis Buku Antologi Kedua

Rasanya sekadar mengucap hamdalah tak pernah cukup. Namun, baru sebatas ini yang bisa saya lakukan. Sekadar mengucap syukur, Alhamdulillah Ya Rabb atas terbitnya buku antologi kedua saya yang berjudul Potret Pendidikan di Negeriku. Semuanya berjalan dengan begitu cepat. Tak lama dari terbitnya buku antologi pertama lanjut ke antologi kedua dan insya Allah seterusnya ke buku-buku berikutnya. Harapan saya, bisa secepatnya menerbitkan buku solo juga. Doakan ya, agar tangan ini bisa terus menghasilkan karya yang bermanfaat.  Buku Potret Pendidikan di Negeriku ini ditulis oleh para penulis nusantara yang tergabung dalam kelas menulis @institutmenulismuda dari Pariaman Sumatera. Buku ini diterbitkan oleh Alfananipublisher.  Isi dari buku ini adalah pandangan masyarakat mengenai dunia pendidikan di Indonesia, pengalaman, cerita-cerita inspiratif yang menggugah jiwa, dan diwarnai dengan hadirnya puisi juga. Jadi gendernya adalah fiksi dan nonfiksi. Buku ini benar-benar pen

The Power Of Mother's Love

Rabu,15 Mei 2019 Berpuasa tak menjadikan aktivitas sehari-hari kita berhenti. Aktivitas harus terus berjalan seperti biasanya meski memang menguras tenaga dan pikiran. Aktivitas seorang ibu memang melelahkan  apalagi jika itu kaitannya dengan mengasuh anak-anak. Energi akan terkuras mengimbangi energi anak-anak yang seolah tak ada matinya. Apa yang bisa menggerakkan seorang ibu hingga bisa begitu mampu melakukan semua pekerjaan rumah tangga yang tak ada habisnya? Membereskan rumah, mencuci baju dan piring-piring kotor, belanja, memasak, menjaga plus mendidik anak-anak. Semua dilakukan tak lain karena cinta seorang ibu kepada suami dan anak-anaknya. Semua dilakukan tak lain karena kesadaran akan peran dan tanggung jawab ibu. Semua dilakukan tak lain sebagai wujud pengabdian seorang hamba kepada Ilahnya. Semua dilakukan tak lain untuk meraih keridaan-Nya. Itulah yang menjadikan seorang ibu begitu kuat dan mampu menjalani semuanya. Walau harus mengorbankan semua waktu, ten

Puisi Palestina

Senin, 13 Mei 2019 Ramadhan di Langit Gaza  By Anne Heryane Gelegar takbir membahana Di antara gedebum roket-roket  Yang meluluhlantakkan bumi Palestina Berpijar menyemburatkan oranye Membara mengunyah luka Ribuan anak-anak juga wanita Lemah tak berdaya Bangunan-bangunan roboh Jalan-jalan teriris serpihan molotov Mengimpit mengubur meremukkan Tubuh malaikat-malaikat kecil Yang bening matanya Yang bercahaya wajahnya Yang suci hatinya Gas-gas beracun pun Berseliweran Diluncurkan oleh jiwa-jiwa jahanam Para penghuni hati yang keras biadab, dan mati Menyebar merasuki aliran darah Menghisap nyawa-nyawa tak berdosa Menghapus mimpi sukacita Mengeringkan sumur air mata dari para ibu Palestina Puluhan, ratusan, bahkan ribuan Anak-anak Palestina  Dikoyak hak hidupnya Rintihan demi rintihan menggema Menyisakan perih tak bertitik Ohh... Darah-darah syuhada kecil Menggenangi membanjiri Tanah para nabi Ra