Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2019

Pertemuanku dengan Teman Lama

Catatan Harian Ahad,  29 September 2019, Pagi ini seorang teman semasa SMA menghubungiku. Ia berkata melalui telepon bahwa ia ingin berkunjung ke rumahku. Aku menyambutnya dengan riang karena kami memang telah lama tak bersua.  Dulu aku berniat datang ke rumahnya untuk bersilaturrahim. Namun, karena anak bungsuku kurang sehat,  jadinya niat itu terus tertunda. Alhamdulillah , hari ini Allah kembali mempertemukan kami. Aku yakin di balik ini semua ada hikmah yang bisa diambil.  Temanku bernama Teti. Dia tinggal di Caringin Bandung bersama suami dan kedua anak laki-lakinya, Falah yang berusia 10 tahun dan Wafi yang berusia 3 tahun. Sedangkan aku, tinggal di Rancamanyar Bandung. Aku telah dianugerahi tiga orang anak, yakni M. Ghazy (11 tahun), Alya (6 tahun), dan M. Azzam (2 tahun). Saat bertemu di rumahku, aku dan Teti saling menanyakan kabar. Kami bertukar cerita tentang kegiatan kami sehari-hari, tentang keinginan atau harapan, dan tentang kehidupan rumah tangg

Fenomena Akhir Zaman (Sebuah Deskripsi tentang Kondisi Negeriku Kini)

Opini oleh Anne Heryane Foto: www.idntimes.com Jika amanat telah disia-siakan, maka tunggulah Kiamat.’ (Abu Hurairah ra) bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana amanat itu disia-siakan?’ Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Jika urusan diserahkan kepada selain ahlinya, maka tunggulah Kiamat!’.” (HR. Al-Bukhari) Pada zaman ini, banyak fenomena yang membuat hati kita merinding. Segalanya serba terbalik. Yang benar disalahkan yang salah dibenarkan. Orang-orang dungu dijunjung tinggi dan dihormati orang-orang berilmu dikriminalisasi lalu dihabisi. Zaman sekarang memang edan . Mata hati dan nurani sudah tertutup nafsu duniawi. Mata uang disembah dan dipuja-puji. Harga diri dan martabat dengan mudahnya dibeli. Keimanan dan akhlak digadaikan demi ambisi pribadi, demi harta dan kekuasaan. Zaman sekarang nilai-nilai kemanusiaan banyak diabaikan. Nilai-nilai keadilan dan kejujuran menjadi barang mahal. Banyak tubuh bergelimpangan. Jiwa tak berdosa melayang tan

Nikmatnya Belajar dan Berkarya

RESENSI BUKU Judul : Oase Kehidupan dari Padang Pasir ( Belajar Tanpa Batas melalui Ilmu dan Kehidupan) Penulis : Diday Tea Tahun Terbit   : 2012 Penerbit   : PT Elex Media Komputindo Tempat Terbit   : Jakarta Jumlah Halaman : 258 halaman “ Seminggu sebelum aku terbang ke negeri impian, aku bertemu dengan temanku di “dialog lima belas juta” itu, dan berbicara dengan yakin: “Mas, lima belas juta uangku yang kuhabiskan untuk membeli buku, dan mas bilang sia-sia, ternyata sekarang sudah balik modal, plus untungnya dikali beberapa puluh kali!”(hal 2) Kutipan di atas merupakan salah satu bagian dari pengalaman hidup penulis buku ini. Kisah atau pengalaman penulis patut menjadi cermin bagi masyarakat. Hal yang luar biasa adalah penulis mengungkapkan pengalaman, pemikiran, perasaan, harapan, dan keberhasilan yang diperolehnya melalui buku ini. Penulis adalah seorang buruh migran yang bekerja di sebuah negara kecil nan kaya raya di Timur tengah, Qatar. Sejak m

Masih Adakah Cinta? (Bagian 3)

Romance Fiction Semua makanan untuk makan malam sudah tersaji di meja makan. Ditatalah meja itu secantik mungkin. Meja berbentuk bulat itu dilapisi kain putih bersih berenda. Terdapat vas kaca berisi lima tangkai bunga mawar merah di tengahnya.  Di samping vas, berdiri dua buah lilin aromatik ungu yang menyebarkan wangi Lavender. Dua buah kursi diletakkan di sebelah pinggir meja dengan arah berlawanan.  Mulai terdengar samar alunan instrumen lagunya Christina Perrie, "A Thousand Years". Itu adalah lagu kenangan Merry dan Andi saat pertama bertemu. Cahaya di ruangan itu pun dibuat minimal. Tempat itu mirip ruang makan VIP dengan suasana romantis di sebuah restoran ternama.  Merry telah siap menyambut kedatangan suaminya. Ia duduk dengan anggun.  Gaun malamnya yang dikenakannya berwarna merah menyala. Dengan sedikit sentuhan make up , wajahnya menjadi mirip dengan Kate Middleton. Siapa pun takkan menyangka bahwa itu adalah Merry. Wanita berhijab yang tetap

Masih Adakah Cinta? (Bagian 2)

Romance Fiction Usai berbelanja bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memasak, Merry pun kembali berjalan menuju rumahnya. Ia melewati Boulevard Street. Nama jalan di depan rumahnya, sebuah jalan khusus di kompleks elit yang pemiliknya rata-rata keturunan bangsawan Inggris.  Setelah sampai di rumah dua lantai dengan gaya arsitektur Eropa lama, Merry disambut oleh dua pelayannya berseragam hitam putih. Mereka sedikit membungkukkan badan melihat kedatangannya. Merry membalasnya dengan anggukan dan senyuman.  "July tolong bawa bahan-bahan masakan ini ke dapur. Kamu temani saya nanti masak ya!" serunya kepada seorang pelayan wanita yang berusia setengah baya.  "Baik, Nyonya!" sahut pelayan bertubuh gempal itu.  Merry selalu ingin menghidangkan makanan spesial untuk Andi dengan tangannya sendiri.  "Jessi, tolong kau rapikan meja makan ya.   Jangan lupa beri hiasan bunga mawar di tengahnya. Tambahkan pula dua buah lilin aromatik! " &

Masih Adakah Cinta? (Bagian 1)

Romance Fiction Foto: Batanglaundry.blogspot Pagi ini amat cerah dan penuh warna. Wanita berparas manis itu menyambut hangatnya mentari dengan riangnya. Ini adalah hari yang amat spesial baginya. Sebab, tepat 25 tahun lalu ia hadir ke alam dunia yang indah nan luas ini. Bibirnya menyunggingkan seulas senyum. Ada seberkas sinar di mata bulatnya yang menawan. Saat ia menatap cahaya mentari yang baru saja terbit itu tumbuhlah harapan baru di hatinya.  Disingkapnya sedikit tirai putih jendela kamarnya dengan perlahan. Ia sangat ingin lebih jauh menikmati pemandangan pagi di sekitar rumahnya.  "Kau sudah bangun rupanya, aku hari ini berangkat lebih pagi ya, Sayang!" Seorang pria berjas hitam menghampirinya. Merry yang sedang menghadap jendela membalikkan badan. Dilihatnya lelaki berpenampilan rapi dan elegan itu di depannya. "Honey, kau sudah sarapankah? Maaf, aku  terlambat bangun!"  "It's ok, Darling! Aku nanti sarapan roti di

Mahasiswa Bergerak

Curahan Hati Emak  Peduli Bangsa Media sosial sedang dihebohkan dengan berita pergerakan mahasiswa secara serentak di seluruh Indonesia. Aksi mahasiswa ini terjadi pada hari Senin, 23 September 2019. Daerah terlaksananya aksi tersebut antara lain di Bandung,  Jakarta,  Karawang,  Cirebon,  Jember,  Riau,  Lampung, Yogyakarta, Makasar, Papua dll.  Para mahasiswa melakukan aksi dengan turun ke jalan untuk menyuarakan aspirasi rakyat. Mereka mendesak presiden untuk menolak disahkannya RKUHP,  UU KPK, RUU Ketenagakerjaan, RUU pertanahan yang dinilai memojokkan rakyat.  Aksi ini menimbulkan bentrokan antara aparat dan mahasiswa. Tak sedikit mahasiswa menjadi korban keberingasan aparat yang taat rezim zalim ini.  Yang mengherankan, tak ada pemberitaan di televisi tentang hal ini  seakan dunia pertelevisian mati suri berjamaah.   Peristiwa bersejarah yang menyerupai aksi mahasiswa tahun 1998 ini tak seharusnya ditutup-tutupi. Sebab ini adalah momen penting yang dapa

Hari ini

Puisi oleh Anne Heryane   Pesan hari ini telah sampai di kedalaman hati terkembang sayap syukur atas jejak diri di bumi dengan senyum menguntai menghiasi hari Demi waktu yang kian letih menepilah barang sejenak Ungkap keluh yang melaju memalu jiwa terpaku Kulipat saja cerita lalu yang mencubiti luka yang merajut sesal Biarkan angin mengempas hingga ke ujung senja Sebelum sesal tak berarti baiknya kuhardik diri yang khianati janji dengan laku durjana Bulan purnama menjadi saksi beribu detik yang singgah akan rintihan kealpaan sebab mata terpanah sunyi kelam Ayolah! Jangan kau diam dan mati Berlari kejar mimpi itu lebih baik Inilah hari untuk kau kembali melangkahkan hati merapikan benang kusut yang menghantui Inilah hari untuk kau kembali meneguhkan hati membenahi nafsu yang merajai Demi yang Mahatinggi untuk abadi Minggu, 22 September 2019 #KomunitasODOP #ODOPBatch7 #OneDayOnePost

Makan Dong, Sayang

Resensi Buku Judul Buku : Makan Dong, Sayang (Kiat Praktis Mengatasi Masalah Makan Anak)  Penulis  : Irhayati Harun Penerbit : Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia) Tahun Terbit : 2013 Tempat terbit : Jakarta Jumlah Halaman : 119 halaman Buku sederhana ini hadir di tengah-tengah kegelisahan para ibu dalam menghadapi masalah makan pada anak. Dalam buku ini, penulis membahas  permasalahan tersebut berdasarkan kejadian sehari-hari yang dialami para ibu.  Penulis memaparkan faktor-faktor penyebab gangguan makan yang beragam pada anak. Penulis juga menyajikan informasi tentang makanan bernutrisi yang mendukung tumbuh kembang anak. Tidak lupa, penulis menawarkan solusi atau cara efektif agar anak memiliki kebiasaan dan etika makan yang baik.  Buku ini terdiri atas empat bab. Pada Bab 1 dijelaskan hal-hal mendasar yang perlu diperhatikan seputar makan, seperti etika makan dan upaya melatih kemandirian anak untuk memilih makanan. Pada Bab 2 dipaparkan pesan di balik pe