Langsung ke konten utama

Hari ini

Puisi
oleh Anne Heryane

 

Pesan hari ini telah sampai
di kedalaman hati
terkembang sayap syukur
atas jejak diri di bumi
dengan senyum menguntai
menghiasi hari

Demi waktu yang kian letih
menepilah barang sejenak
Ungkap keluh yang melaju
memalu jiwa terpaku

Kulipat saja cerita lalu
yang mencubiti luka
yang merajut sesal
Biarkan angin mengempas
hingga ke ujung senja

Sebelum sesal tak berarti
baiknya kuhardik diri
yang khianati janji
dengan laku durjana

Bulan purnama menjadi saksi
beribu detik yang singgah
akan rintihan kealpaan
sebab mata terpanah
sunyi kelam

Ayolah!
Jangan kau
diam dan mati
Berlari kejar mimpi
itu lebih baik

Inilah hari
untuk kau kembali
melangkahkan hati
merapikan benang kusut
yang menghantui

Inilah hari
untuk kau kembali
meneguhkan hati
membenahi nafsu
yang merajai

Demi yang Mahatinggi
untuk abadi

Minggu, 22 September 2019

#KomunitasODOP
#ODOPBatch7
#OneDayOnePost



Komentar

Ibuk Oz mengatakan…
Sugoooiii 👍👍👍
temansenja.com mengatakan…
cakeep.. banget kak
Mak 'Nces mengatakan…
Bagus,kak...diksi dan pesannya ngena banget 🤗
Amanda Linhan mengatakan…
Bagus tulisannya
Catatananne@blogspot.com mengatakan…
Makasih ya teman-teman semuanya
atiq - catatanatiqoh mengatakan…
kata-katanya dalam sekali :)

Postingan populer dari blog ini

Lorong Kelam

Fiksi oleh Anne Heryane Ilustrasi: www.pixabay.com Bola mata seperti ingin meloncat ke luar dari cangkangnya. Jantung berdegup kencang. Keringat menghujani seluruh tubuh mungil ini.  Mulut refleks menganga. Lekas-lekas kubekap dengan telapak tangan kanan. Benar-benar tak sanggup mempercayai semua ini.  Di sisi kanan labirin yang minim cahaya, beberapa anak berseragam putih abu sedang asyik ngefly . Dua jarum suntik dan sobekan plastik tersimpan tak beraturan di depannya. Beberapa botol miras digeletakkan serampangan. Mereka yang mayoritas lelaki puber itu bersandar lemas pada dinding lorong yang buram.  Ada juga sekitar tiga perempuan usia tanggung selonjoran di samping para lelaki setengah sadar itu. Sesekali mereka berbicara melantur dan terbahak-bahak sendiri. Persis orang sakit jiwa, pekik batinku.  Di sisi kiri lorong yang sedikit menjorok, tersisa ruang kecil berukuran satu kali dua meter. Dua muda-mudi nekad melucuti pakaian seragamnya. ...

Jacko Kutil (Part 1)

(Adaptasi dari Cerita Rakyat Joko Kendil)  oleh Anne Heryane Pada zaman dahulu, berdirilah kerajaan yang sangat besar pada masanya, yakni Kerajaan Novela. Kerajaan ini dipimpin seorang raja bernama Raja Eduardo. Sumber daya alam di kerajaan ini sangat melimpah ruah. Sayangnya, kehidupan rakyatnya jauh dari sejahtera. Mereka hidup dalam kemiskinan dan di bawah kekuasaan pemimpin yang semena-mena. Kekayaan alam di negeri itu hanya dinikmati raja, keluarga istana, para petinggi kerajaan, dan para bangsawan.  Suatu hari Ratu Esmeralda melahirkan seorang putra. Betapa terkejutnya sang raja ketika melihat sosok pangeran yang buruk rupa. Di wajah, leher, dan bagian tubuh lainnya bertebaran kutil-kutil. Melihatnya saja membuat bulu kuduk berdiri.  Raja merahasiakan sosok pangeran yang dipenuhi kutil ini kepada rakyatnya. Ia pun mengancam akan memberikan hukuman mati kepada siapa saja di istana yang membocorkan rahasia ini.  Raja pun memanggil ti...

Masih Adakah Cinta? (Bagian 2)

Romance Fiction Usai berbelanja bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memasak, Merry pun kembali berjalan menuju rumahnya. Ia melewati Boulevard Street. Nama jalan di depan rumahnya, sebuah jalan khusus di kompleks elit yang pemiliknya rata-rata keturunan bangsawan Inggris.  Setelah sampai di rumah dua lantai dengan gaya arsitektur Eropa lama, Merry disambut oleh dua pelayannya berseragam hitam putih. Mereka sedikit membungkukkan badan melihat kedatangannya. Merry membalasnya dengan anggukan dan senyuman.  "July tolong bawa bahan-bahan masakan ini ke dapur. Kamu temani saya nanti masak ya!" serunya kepada seorang pelayan wanita yang berusia setengah baya.  "Baik, Nyonya!" sahut pelayan bertubuh gempal itu.  Merry selalu ingin menghidangkan makanan spesial untuk Andi dengan tangannya sendiri.  "Jessi, tolong kau rapikan meja makan ya.   Jangan lupa beri hiasan bunga mawar di tengahnya. Tambahkan pula dua buah lilin aromatik! " ...