Langsung ke konten utama

Asyiknya Pantai Pangandaran

Feature Perjalanan Wisata
oleh Anne Heryane
Foto:www.nativeindonesia.com

Pantai Pangandaran sejak dulu selalu menjadi primadona bagi para pelancong lokal atau asing. Keindahan alamnya memang memiliki keunikan sendiri. Pantai Pangandaran selalu saja menarik meskipun pernah dikunjungi. Tak ada rasa bosan untuk menikmati pesonanya. 

Pantai Pangandaran terletak di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.  Kabupaten baru ini merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Ciamis yang berbatasan dengan  Cilacap, Banjar, dan Tasikmalaya. Jarak menuju pantai ini dari Bandung sekitar 235 km. Jalur utama yang dilalui dari Bandung menuju Pantai ini yaitu Bandung-Tasikmalaya-Banjar-Pangandaran. 

Foto:www.nativeindonesia.com

Tahun lalu, lebih tepatnya April 2018, saya bersama suami dan ketiga buah hati berlibur ke Pantai Pangandaran. Kami pergi ke sana menggunakan Bus. Waktu keberangkatan dari Leuwi Panjang, Bandung, pukul 07.00 WIB  dan sampai di sana sekitar pukul 16.00 WIB. Jadi, lama perjalanan kira-kira 9 jam dengan dua kali beristirahat. Kondisi jalan saat itu cukup stabil atau tidak terlalu macet. 

Setibanya di lokasi tujuan, kami langsung menuju penginapan yang sudah direservasi. Penginapan tersebut tidak jauh dari bibir pantai. Sengaja dipilih supaya tidak kesulitan menikmati suasana pantai. Kami menempati sebuah kamar reguler yang di dalamnya terdapat dua kasur nomor satu dan sebuah kamar mandi sederhana. Kamar ini sesuai untuk tempat tinggal sementara keluarga.

Setelah sejenak melepas penat, kami menuju pantai. Senja di pantai memanglah memesona. Semburat cahaya oranye kemerahan memanjakan mata para penikmatnya. 

foto: www.mdetik.com

Suasana malam di sepanjang pinggir pantai tak kalah ramai. Di sana ada penyewaan sepeda, becak mini, dsb. Dengan begitu, bersepeda di pinggir pantai menjadi pilihan yang menyenangkan. Harga sewa sepeda tandem dua Rp20.000/jam sedangkan sepeda listrik atau BMX Rp10.000/jam.

Di dekat penginapan, berjejer kios-kios pedagang oleh-oleh, seperti baju, hiasan rumah, topi, asesoris, dsb. Kami pun membeli topi pantai berwarna pink untuk anak perempuan kami, Alya, dengan harga yang cukup terjangkau. 

Keesokan paginya pada pukul 08.00 WIB, kami berjalan kaki menuju Taman Wisata Alam Cagar Alam Pangandaran. Letaknya cukup jauh dari penginapan. Namun, tetap kami menikmati perjalanannya karena dapat lebih jauh merasakan suasana ramai di pantai.

                                           Foto:www.wisatakaka.com

Untuk memasuki cagar alam pengunjung harus membayar tiket sebesar Rp20.000 per orang. Di dekat pintu masuk cagar alam, pengunjung akan disambut oleh sekumpulan monyet yang jumlahnya tak terhitung. Jangan kaget jika banyak induk-induk monyet yang bergelayutan di cabang pohon sambil menggendong anaknya. Pemandangan ini sangat menghibur keluarga terutama anak-anak. 

Foto:www.nativeindonesia.com

Pemandangan yang serba hijau, aroma kayu dan tanah, serta udara yang segar menjadi kenikmatan tersendiri. Semakin jauh berjalan, pengunjung pun akan takjub dengan kemunculan rusa-rusa yang cantik. 

                                          Foto:www.wisatakaka.com

Bagi pengunjung yang memiliki jiwa petualang dan menyukai alam tentu akan sangat menikmati perjalanan di cagar alam. Di sana pun terdapat beraneka tanaman langka dan gua-gua peninggalan Jepang memiliki nilai histori. 

Tak menyesal rasanya berjalan-jalan di hutan konservasi itu. Hutan itu merupakan jalan alternatif untuk menembus ke Pantai Pasir Putih. Kelelahan kami terbayar oleh pesona Pantai Pasir Putih yang tiada tara. 

Menyenangkan rasanya tatkala telapak kaki menginjak pasir putih. Terasa lembut dan nyaman. Membuat kami pun tertarik untuk menikmati langsung pasang surut air laut dengan berenang atau sekadar berendam.

                                            Foto: dokumen pribadi

Namun, di sini pengunjung harus hati-hati karena deburan ombak cukup besar dan air laut menyedot pasir dan benda-benda apapun di pinggirnya dengan kuat. Sehingga pengunjung tidak diperbolehkan berenang agak jauh dari pinggir laut. 

Usai bermain-main di pasir putih, kami pun kembali berjalan menuju cagar alam dan menuju pantai pangandaran untuk berenang. Aktivitas berenang di pantai pangandaran memang memiliki sensasi sendiri. Sebab, bentangan alam pantainya landai dan luas. Karakter ombaknya pun tak terlalu garang dibandingkan pantai-pantai selatan lainnya. Jadi sangat cocok dan cukup aman berenang di tempat ini asalkan jangan terlalu ke area tengah. 

Foto: dokumen pribadi

Seramah-ramahnya pantai pangandaran tetaplah laut yang bisa berbahaya. Jadi mesti tetap waspada. Orang tua tidak boleh lengah mengawasi putra-putrinya yang berenang di pantai ini. 

Di pantai Pangandaran ini para pengunjung juga bisa juga menikmati wahana naik perahu dengan harga Rp20.000/orang, Perahu karet dengan harga Rp50.000/orang, dan sewa alat snorkling sebesar Rp35.000/orang.

Di wilayah ini tidak hanya Pantai Pangandaran yang menjadi tempat wisata favorit. Tidak jauh dari situ bertabur tempat wisata lain yang menarik,  seperti Grand Canyon, Pantai Karang Nini, Batu Hiu, Citumang, dll. 

Foto:www.wisatakaka.com

Setelah puas menikmati keindahan dan sensasi berenang di Pantai Pangandaran, sore harinya kami bersiap-siap pulang. Kami melalui rute yang sama seperti jalur keberangkatan dengan menggunakan bus. 

Perjalanan ini dirasakan amat melelahkan karena jalanan sempat macet di beberapa titik. Ditambah, anak bayi kami rewel sepanjang jalan. Mungkin bayi kami merasakan badannya tidak nyaman karena kegiatan siang tadi. 

Jadi pelajaran untuk kami agar tidak terlalu memaksakan diri membawa bayi ikut berwisata ke pantai dengan jarak perjalanan yang beratus-ratus kilometer. Sebab, itu membuat kondisi badannya tidak nyaman, bisa karena masuk angin atau pegal linu. Kami pun merasa sangat lega bisa tiba di rumah malam hari dengan selamat sentosa, Alhamdulillah




#TantanganPekan6
#KomunitasODOP
#ODOPBatch7
#OneDayOnePost
#FeaturePerjalananWisata
#WisataPantaiPangandaran

Komentar

Renita Oktavia mengatakan…
Bagus, Mbak 👍
Catatananne@blogspot.com mengatakan…
Terima kasih Mbak 😊
Ashima Meilla Dzulhijjah mengatakan…
Kerwn kak...

Pengen k sana
Catatananne@blogspot.com mengatakan…
Terima kasih kak Ashima 😍
khofiyaarizki mengatakan…
wah masyaallah review nya jadi bikin mupeng kesana kak hehe
Reno Danarti mengatakan…
masya Allah...
Mak 'Nces mengatakan…
Ah, jadi pengen ke pengandaran lagi nih kakak hehe

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Mengikuti Educamp Bagi Anak

oleh Anne Heryane Foto:dok.pribadi Setiap orang tua tentu berharap anaknya tumbuh sehat dan cerdas. Kecerdasan anak yang beragam perlu diasah untuk kesuksesannya kelak. Salah satu kegiatan yang mampu mengasah kemampuan berpikir, bersosialisasi, kemandirian, tanggung jawab, disiplin, dan kekuatan fisik anak adalah dengan kegiatan educamp. Kegiatan educamp merupakan kegiatan berkemah di alam terbuka yang diselenggarakan oleh pihak sekolah atau training center. Selain berkemah, anak-anak melakukan kegiatan hiking, memasak, dan permainan-permainan mendidik serta menantang lainnya yang membangun jiwa kepemimpinan anak.  Kegiatan berkemah di sekolah identik dengan kegiatan ekskul pramuka. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk anak-anak. Manfaatnya antara lain, Menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan alam sekaligus menjaganya dari kerusakan.  Melatih kemandirian, kedisiplinan, dan kepemimpinan  Mengasah kemampuan untuk mencari solusi dari setiap masalah yang di

Pekan Pertama Anak Bersekolah TK

                                  Foto: dok. pribadi Tiba saatnya yang ditunggu-tunggu, melihat anak pertama kali masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak. Sebagai orang tua tentunya saya merasa antusias sekali menanti momen seperti ini. Begitu pula anak-anak yang akan melaksanakan kegiatan tersebut penuh semangat menyambut hari pertamanya bersekolah.  Kali ini yang masuk sekolah taman kanak-kanak adalah putra ketiga kami, namanya Muhammad Azzam. Alhamdulillah tak terasa waktu berlalu hingga sampailah saat di mana anak bungsu kami mulai memasuki pendidikan formalnya, yakni sekolah TK.  Kami memutuskan untuk menyekolahkan Azzam di TK Amanah Bunda jaraknya kira-kira 150 meter dari rumah. Cukup dekat memang. Sekolah ini memiliki konsep pendidikan yang bag us. Guru-gurunya lulusan universitas ternama. Meski letaknya di desa dan biayanya cukup ramah di kantong, kualitasnya tak kalah dengan sekolah TK di perkotaan.  Alhamdulillah Azzam sudah menginjak usia lima tahun sekarang. Azzam semangat sekal

My First 22 Kilometers (Pencapaian Pertama dalam Olahraga Bersepeda)

Cerita Pengalaman Oleh Anne Heryane Assalammualaikum Wr. Wb. Hello...everybody!  Sudah week end aja lagi nih. Semangat menjalani rutinitas ya! Jangan lupa sempatkan buat olahraga yess. Bagaimana pun sibuknya kamu, fisik harus terus dijaga supaya kondisi badan kamu tetap prima. Well, kali ini emak-emak rempong mau berbagi pengalaman berolahraga  sepeda nih. Sepertinya sih cucok buat materi tantangan ODOP pekan pertama. Let's rock, Baby! Siapa di sini yang suka bersepeda? Ayo tunjuk tangan. Rata-rata semua orang Indonesia dari yang imut-imut sampai yang amit-amit, eh..dari anak-anak, dewasa, sampai orang tua suka bersepeda. Setidaknya, pas kanak-kanak kamu suka main sepeda kan? Pastinya dong. Main sepeda itu asyiknya juara dah. Jangan bilang kalau terakhir kali kamu bersepeda pas usia SD atau SMP.  Hehe Bersepeda itu bukan cuma buat anak-anak loh. Bersepeda itu salah satu alternatif olahraga yang fun and healthy buat semua orang. Jangan merasa tua untuk b