Langsung ke konten utama

Dilarang Menggunakan Gadget pada Tujuh Kondisi ini

Opini

oleh Anne Heryane

Sebagai manusia yang hidup di zaman serba canggih ini, kita tidak dapat terhindar dari penggunaan benda teknologi berupa gadget atau gawai. Pada era ini gawai memberikan fungsi yang beragam yang memudahkan manusia menjalankan aktivitasnya sehari-hari. 

Gawai memiliki fungsi utama sebagai alat komunikasi yang menghubungkan ikatan personal yang terpisah jarak. Di samping itu, banyak fungsi lainnya seperti, media sosial, media hiburan, media berkarya dan berkreasi, media beribadah, media belajar atau pendidikan, media bisnis, media transportasi, dan banyak lagi. Hampir seluruh aspek dalam kehidupan manusia saat ini bersentuhan dengan gadget. 

Jika bijak menggunakannya, kita pun akan mendapatkan manfaat luas dari gawai. Namun, jika sebaliknya, gawai hanya akan merusak dan mengacaukan kehidupan hakiki manusia. Agar kamu tidak termasuk orang yang mengalami kerugian dan kekacaubalauan dalam hidup, ada baiknya kamu memahami tujuh alasan ini. 

Inilah alasan-alasan mengapa kamu tidak boleh menggunakan gawai pada kondisi tertentu. 

1. Mengurus Anak

Seorang ibu rumah tangga memiliki peran dan tanggung jawab besar terhadap suami dan anak-anaknya. Tidak sedikit pekerjaan yang harus dituntaskannya agar kehidupan keluarga berjalan dengan lancar. 

Beberapa tugas ibu adalah membersihkan rumah, mencuci peralatan makan dan pakaian keluarga, memandikan anak-anaknya, memasak, memberi makan anak-anaknya, mendampingi anak-anak belajar, menyiapkan segala keperluan suami, berbelanja, dsb. Tak jarang untuk menjalankan tugas-tugasnya, ia pun sampai tak sempat mengurus dirinya sendiri. Setiap hari aktivitas itulah yang dikerjakannya. 

Nah, bagaimana jadinya jika seorang ibu dengan tugasnya yang super wow itu menghabiskan waktunya untuk menggunakan gawai? Jika ibu tersebut tidak memiliki asisten rumah tangga, dapat dipastikan semua pekerjaan utamanya terbengkalai. Rumah berantakan, anak-anak tak terurus, suami tak terlayani dengan baik, dll. Tentu bukan itu hal yang kita inginkan, bukan?

Di sinilah pentingnya bersikap bijak dan disiplin dalam menggunakan gawai. Ibu sangat perlu memiliki kemampuan untuk mengelola waktu dengan baik agar semua pekerjaannya dapat selesai dengan baik dan cepat tanpa gangguan. 

Ada baiknya ibu berkomitmen terhadap diri sendiri dalam hal penggunaan gawai. Jika ibu sedang bermain bersama anak misalnya, fokuskanlah diri untuk menemani anak tanpa gawai di tangan. Itu akan sangat bermanfaat dalam membangun ikatan batin yang lebih kuat dengan anak. 

2. ‎Berkendara

Saat mengendarai motor atau mobil, kita tidak boleh menggunakan gawai. Walau kita hanya sekadar menerima dan mengirim pesan atau menghubungi seseorang via telepon. Hal itu harus dilakukan demi keselamatan diri kita dan juga orang lain. Jika memang dirasakan sangat penting menghubungi seseorang, maka sebaiknya kita menghentikan kendaraan terlebih dahulu. 

Mungkin terkadang diri kita melakukan hal demikian, maka segera hentikanlah kebiasaan tersebut. Sebab, dampak buruknya sangat besar dan hal itu berkaitan dengan nyawa.

Tentu kita tidak mau mengalami kecelakaan. Begitu juga orang lain. Oleh karena itu, suatu kewajiban bagi kita untuk senantiasa mencegah diri dari kemungkinan timbulnya musibah atau kecelakaan. 

Banyak kasus kecelakaan di jalan yang diakibatkan pengemudi menggunakan gawai saat berkendara. Di China, sebuah bus menabrak truk karena kelalaian pengemudinya yang menggunakan HP sementara bus melaju. 

3. ‎Belajar secara Tatap Muka

Saat belajar secara tatap muka atau langsung, guru atau dosen biasanya tidak mengizinkan siswa atau mahasiswanya untuk menggunakan gawai di ruangan kelas. Selain itu sebagai sikap tidak menghargai guru atau dosen, juga sebagai upaya untuk tetap fokus belajar. 

Penggunaan gawai di ruangan kelas ada waktu-waktu khusus, misalnya dalam pembelajaran yang memerlukan gawai dalam menuntaskannya. Biasanya dalam kondisi tersebut barulah guru atau dosen mengizinkan. 

4. ‎Bekerja

Jika pekerjaan kita tidak terlalu mengandalkan penggunaan gawai, sebaiknya simpanlah gawai terlebih dahulu. Hal itu akan membuat kita lebih fokus bekerja. Di samping itu, kita dapat bekerja lebih efektif dan efisien. 

Aktivitas tersebut, misalnya mengajar, merawat, memeriksa pasien,  mendidik anak,  membersihkan sesuatu,  mencatat, dll. 

Dampak menggunakan gawai saat bekerja bergantung pada pekerjaan itu sendiri. Namun, hal itu merupakan suatu kelalaian dalam bekerja. Bisa fatal akibatnya bila dilakukan seseorang yang pekerjaannya menyangkut keselamatan orang banyak. 

5. ‎Berbincang atau mengobrol
Bagaimana perasaanmu saat orang yang kau ajak bicara dengan serius malah asyik memainkan gawainya? Tentu kamu akan merasa kesal apalagi jika lawan bicaramu tidak minta izin terlebih dahulu. 

Bagaimana tidak jengkel, hal tersebut merupakan suatu sikap tidak sopan. Hal itu sama saja dengan tak mengacuhkan lawan bicara atau tidak menghargai orang yang berbicara padanya. Akibatnya, hubungan dengan seseorang tersebut menjadi kurang harmonis.

6. ‎Mengisi bahan bakar kendaraan

Jika kamu berada di area atau tempat pengisian bahan bakar sebaiknya kamu tidak mengaktifkan gawai. Sebab,  hal itu bisa memicu terjadinya kebakaran. Tak sedikit kejadian kebakaran atau ledakan yang timbul dari penggunaan gawai yang tidak pada tempatnya. Hendaknya hal itu dijadikan pembelajaran sebab menggunakan gawai pada saat mengisi bahan bakar kendaraan sangat membahayakan keselamatan.

7. Makan

Adakah yang menggunakan gawai saat makan? Jika ada, sebaiknya kamu berhenti. Pasalnya, bermain gawai dapat menghilangkan konsentrasi. Bila konsentrasi hilang saat makan,  hal itu bisa membahayakan. Pernah ada netizen yang mengungkapkan bahwa pamannya tersedak kikil sebesar bola bekel karena bermain gawai saat makan. Selain itu, menggunakan gawai saat makan dapat mengurangi kenikmatan sensasi makan. 

Demikianlah tujuh alasan mengapa kita tidak boleh menggunakan gawai dalam melakukan aktivitas tertentu. Semoga kita termasuk orang yang bijak dalam menggunakan teknologi agar manfaatnya benar-benar dirasakan maksimal dalam hidup. 



#KomunitasODOP#ODOPBatch7#OneDayOnePost


Komentar

eko endri wiyono mengatakan…
Mantap banget kakak #semangat
Amanda Linhan mengatakan…
Terima kasih infonya yaa
pamorsinta mengatakan…
semangat menulis terus yaa...
Ashima Meilla Dzulhijjah mengatakan…
Di zaman sekarang banyak sekali yang kecanduan gadget, bahkan anak kecil yg baru usia 2 tahun saja sudah diberi oleh orang tua. Miris...

Malasih kak infonya
Bermanfaat sekali infoya ya:))
atiq - catatanatiqoh mengatakan…
tantangan untuk no gadget di jaman sekarang ini memang luar biasa sulitnya ya hehe

seperinya perlu edukasi khusus untuk menggunakan hp dari untuk semua kalangan
akhybrewok mengatakan…
Keren dan Makasih
Mak 'Nces mengatakan…
Sepakat dengan opininya kakak 😍😍😍
Catatananne@blogspot.com mengatakan…
Terima kasih ya semuanya 😍😍😍

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Mengikuti Educamp Bagi Anak

oleh Anne Heryane Foto:dok.pribadi Setiap orang tua tentu berharap anaknya tumbuh sehat dan cerdas. Kecerdasan anak yang beragam perlu diasah untuk kesuksesannya kelak. Salah satu kegiatan yang mampu mengasah kemampuan berpikir, bersosialisasi, kemandirian, tanggung jawab, disiplin, dan kekuatan fisik anak adalah dengan kegiatan educamp. Kegiatan educamp merupakan kegiatan berkemah di alam terbuka yang diselenggarakan oleh pihak sekolah atau training center. Selain berkemah, anak-anak melakukan kegiatan hiking, memasak, dan permainan-permainan mendidik serta menantang lainnya yang membangun jiwa kepemimpinan anak.  Kegiatan berkemah di sekolah identik dengan kegiatan ekskul pramuka. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk anak-anak. Manfaatnya antara lain, Menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan alam sekaligus menjaganya dari kerusakan.  Melatih kemandirian, kedisiplinan, dan kepemimpinan  Mengasah kemampuan untuk mencari solusi dari setiap masalah yang di

Pekan Pertama Anak Bersekolah TK

                                  Foto: dok. pribadi Tiba saatnya yang ditunggu-tunggu, melihat anak pertama kali masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak. Sebagai orang tua tentunya saya merasa antusias sekali menanti momen seperti ini. Begitu pula anak-anak yang akan melaksanakan kegiatan tersebut penuh semangat menyambut hari pertamanya bersekolah.  Kali ini yang masuk sekolah taman kanak-kanak adalah putra ketiga kami, namanya Muhammad Azzam. Alhamdulillah tak terasa waktu berlalu hingga sampailah saat di mana anak bungsu kami mulai memasuki pendidikan formalnya, yakni sekolah TK.  Kami memutuskan untuk menyekolahkan Azzam di TK Amanah Bunda jaraknya kira-kira 150 meter dari rumah. Cukup dekat memang. Sekolah ini memiliki konsep pendidikan yang bag us. Guru-gurunya lulusan universitas ternama. Meski letaknya di desa dan biayanya cukup ramah di kantong, kualitasnya tak kalah dengan sekolah TK di perkotaan.  Alhamdulillah Azzam sudah menginjak usia lima tahun sekarang. Azzam semangat sekal

My First 22 Kilometers (Pencapaian Pertama dalam Olahraga Bersepeda)

Cerita Pengalaman Oleh Anne Heryane Assalammualaikum Wr. Wb. Hello...everybody!  Sudah week end aja lagi nih. Semangat menjalani rutinitas ya! Jangan lupa sempatkan buat olahraga yess. Bagaimana pun sibuknya kamu, fisik harus terus dijaga supaya kondisi badan kamu tetap prima. Well, kali ini emak-emak rempong mau berbagi pengalaman berolahraga  sepeda nih. Sepertinya sih cucok buat materi tantangan ODOP pekan pertama. Let's rock, Baby! Siapa di sini yang suka bersepeda? Ayo tunjuk tangan. Rata-rata semua orang Indonesia dari yang imut-imut sampai yang amit-amit, eh..dari anak-anak, dewasa, sampai orang tua suka bersepeda. Setidaknya, pas kanak-kanak kamu suka main sepeda kan? Pastinya dong. Main sepeda itu asyiknya juara dah. Jangan bilang kalau terakhir kali kamu bersepeda pas usia SD atau SMP.  Hehe Bersepeda itu bukan cuma buat anak-anak loh. Bersepeda itu salah satu alternatif olahraga yang fun and healthy buat semua orang. Jangan merasa tua untuk b