Langsung ke konten utama

Pekan Pertama Anak Bersekolah TK


                                 Foto: dok. pribadi



Tiba saatnya yang ditunggu-tunggu, melihat anak pertama kali masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak. Sebagai orang tua tentunya saya merasa antusias sekali menanti momen seperti ini. Begitu pula anak-anak yang akan melaksanakan kegiatan tersebut penuh semangat menyambut hari pertamanya bersekolah. 

Kali ini yang masuk sekolah taman kanak-kanak adalah putra ketiga kami, namanya Muhammad Azzam. Alhamdulillah tak terasa waktu berlalu hingga sampailah saat di mana anak bungsu kami mulai memasuki pendidikan formalnya, yakni sekolah TK. 

Kami memutuskan untuk menyekolahkan Azzam di TK Amanah Bunda jaraknya kira-kira 150 meter dari rumah. Cukup dekat memang. Sekolah ini memiliki konsep pendidikan yang bagus. Guru-gurunya lulusan universitas ternama. Meski letaknya di desa dan biayanya cukup ramah di kantong, kualitasnya tak kalah dengan sekolah TK di perkotaan. 



Alhamdulillah Azzam sudah menginjak usia lima tahun sekarang. Azzam semangat sekali saat mendengar bahwa Azzam tahun ini yakni 2022 insya Allah mulai sekolah TK. Azzam senang bisa sekolah dan bertemu banyak teman-teman.

Senin, 18 Juli 2022 hari pertama Azzam bersekolah menggunakan seragam TK pertamanya yaitu seragam batik berwarna ungu. Sayangnya, umi tidak bisa menemani Azzam antar-jemput sekolah karena Umi juga sudah mulai bekerja. Tetapi, Alhamdulillah ada bude yang bisa mengantar-jemput Azzam. Umi senang karena masih bisa melihat Azzam beraktivitas di sekolah melalui foto dan video kiriman Bunda guru di Whatsapp. 

Seragam sekolah yang digunakan pada hari Selasa itu sama dengan hari Senin. Hari Rabu memakai Seragam berwarna biru. Hari Kamis memakai baju pangsi tetapi pekan ini Azzam tidak memakai pangsi sehingga membuat sekolahnya agak mandeg. Hari Jumat, seragam olahraga tetapi Azzam belum dapat baju seragamnya karena ukurannya M dan belum tersedia di sekolah. Semoga pekan selanjutnya semua seragamnya siap sehingga Azzam bisa bertambah semangat belajarnya. 

Cerita pertama Azzam di hari pertama sekolah itu  ialah Azzam punya banyak teman. Dia bercerita dengan amat bangganya karena kini Azzam punya teman sekolah. Selama ini, Azzam melihat kakaknya bersekolah dan memiliki banyak teman. Akhirnya, Azzam sendiri yang bersekolah dan punya teman- teman. Padahal dia belum kenal nama semua teman-temannya. Lah wong baru pertama bertemu. Hehe Masyaa Allah. Azzam itu qiyuut banget. Dia memang anak yang jiwa sosialnya tinggi. Alhamdulillah. 

Tuh lihat dech, Azzam bersama teman-teman sekolah tampak ceria mengikuti gerakan Bunda guru. Masyaa Allah.. umi senang banget melihat Azzam gembira di hari pertama sekolah. Semoga selalu tetap semangat sekolah ya, Nak. Umi do'akan agar Azzam bisa sekolah setinggi-tingginya dan menjadi orang yang sukses yang bermanfaat bagi nusa, bangsa, dan agama di kemudian hari. Aamiin Yaa Rabbal Alamiin 🤲🤲

(Selamat Hari Anak Nasional🥰)

Sungguh anugerah terindah yang Allah berikan kepada kami adalah kehadiran anak-anak di dalam kehidupan kami. Alhamdulilah. Semoga membawa keberkahan dalam kehidupan masyarakat dan kemajuan umat Islam. 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lorong Kelam

Fiksi oleh Anne Heryane Ilustrasi: www.pixabay.com Bola mata seperti ingin meloncat ke luar dari cangkangnya. Jantung berdegup kencang. Keringat menghujani seluruh tubuh mungil ini.  Mulut refleks menganga. Lekas-lekas kubekap dengan telapak tangan kanan. Benar-benar tak sanggup mempercayai semua ini.  Di sisi kanan labirin yang minim cahaya, beberapa anak berseragam putih abu sedang asyik ngefly . Dua jarum suntik dan sobekan plastik tersimpan tak beraturan di depannya. Beberapa botol miras digeletakkan serampangan. Mereka yang mayoritas lelaki puber itu bersandar lemas pada dinding lorong yang buram.  Ada juga sekitar tiga perempuan usia tanggung selonjoran di samping para lelaki setengah sadar itu. Sesekali mereka berbicara melantur dan terbahak-bahak sendiri. Persis orang sakit jiwa, pekik batinku.  Di sisi kiri lorong yang sedikit menjorok, tersisa ruang kecil berukuran satu kali dua meter. Dua muda-mudi nekad melucuti pakaian seragamnya. ...

Jacko Kutil (Part 1)

(Adaptasi dari Cerita Rakyat Joko Kendil)  oleh Anne Heryane Pada zaman dahulu, berdirilah kerajaan yang sangat besar pada masanya, yakni Kerajaan Novela. Kerajaan ini dipimpin seorang raja bernama Raja Eduardo. Sumber daya alam di kerajaan ini sangat melimpah ruah. Sayangnya, kehidupan rakyatnya jauh dari sejahtera. Mereka hidup dalam kemiskinan dan di bawah kekuasaan pemimpin yang semena-mena. Kekayaan alam di negeri itu hanya dinikmati raja, keluarga istana, para petinggi kerajaan, dan para bangsawan.  Suatu hari Ratu Esmeralda melahirkan seorang putra. Betapa terkejutnya sang raja ketika melihat sosok pangeran yang buruk rupa. Di wajah, leher, dan bagian tubuh lainnya bertebaran kutil-kutil. Melihatnya saja membuat bulu kuduk berdiri.  Raja merahasiakan sosok pangeran yang dipenuhi kutil ini kepada rakyatnya. Ia pun mengancam akan memberikan hukuman mati kepada siapa saja di istana yang membocorkan rahasia ini.  Raja pun memanggil ti...

Masih Adakah Cinta? (Bagian 2)

Romance Fiction Usai berbelanja bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memasak, Merry pun kembali berjalan menuju rumahnya. Ia melewati Boulevard Street. Nama jalan di depan rumahnya, sebuah jalan khusus di kompleks elit yang pemiliknya rata-rata keturunan bangsawan Inggris.  Setelah sampai di rumah dua lantai dengan gaya arsitektur Eropa lama, Merry disambut oleh dua pelayannya berseragam hitam putih. Mereka sedikit membungkukkan badan melihat kedatangannya. Merry membalasnya dengan anggukan dan senyuman.  "July tolong bawa bahan-bahan masakan ini ke dapur. Kamu temani saya nanti masak ya!" serunya kepada seorang pelayan wanita yang berusia setengah baya.  "Baik, Nyonya!" sahut pelayan bertubuh gempal itu.  Merry selalu ingin menghidangkan makanan spesial untuk Andi dengan tangannya sendiri.  "Jessi, tolong kau rapikan meja makan ya.   Jangan lupa beri hiasan bunga mawar di tengahnya. Tambahkan pula dua buah lilin aromatik! " ...