Opini
oleh Anne Heryane
Foto: www. tagar. Id
Joker dikenal sebagai salah satu tokoh antagonis dalam film super hero, Batman. Film Joker yang rilis awal Oktober 2019 ini adalah besutan sutradara bernama Todd Philips. Menjelang penayangan perdananya, film ini sempat menuai kontroversi di Amerika Serikat.
Kontroversi tersebut disebabkan adanya kekhawatiran pemerintah Amerika terhadap dampak yang ditimbulkannya. Film ini menampilkan adegan-adegan kekerasan dan brutalisme yang dilakukan tokoh Joker. Meskipun memang dalam film-film superhero akan selalu ada tokoh jahat. Namun, film ini lebih mengungkap kisah kelam sang penjahat ikonik, Joker, yang diperankan aktor hebat, Joaquin Phoenix. Film ini lebih menempatkan tokoh Joker sebagai si korban, bukannya si bandit.
Bahayanya jika tokoh antagonis justru mengambil simpati para penontonnya, banyak orang akan terpengaruh untuk melakukan tindakan kekerasan yang sama seperti karakter tokoh tersebut. Apalagi terhadap orang-orang yang mengalami kekerasan pada masa kecilnya.
Bisa jadi pengalaman kejiwaannya terpanggil di alam bawah sadarnya karena merasa ada kesamaan masa lalu dengan Joker. Oleh karena itulah, psikiater menyebutkan bahwa menonton film ini harus memiliki kesehatan dan kekuatan mental.
Untuk menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan, bioskop-bioskop di Amerika pun melarang para penonton mengecat wajah dan menggunakan kostum atau asesoris seperti Joker saat penayangan perdananya.
Foto:www.tagar.id
Siapakah sebetulnya Joker? Dalam film ini Joker adalah tokoh bernama Arthur Fleck yang mengalami gangguan mental atau sakit jiwa atau psikopat. Keadaannya itu dipicu oleh trauma masa lalunya yang sarat dengan penghinaan, perundungan, serta pengabaian terhadap dirinya oleh orang-orang di sekitarnya atau masyarakat.
Joker merasa sakit hati, frustasi, dan depresi dengan perlakuan orang-orang. Karena itulah, ia akhirnya melampiaskan amarahnya dengan melakukan kekejaman atau kekerasan kepada semua orang tanpa kecuali.
Apakah menurutmu Joker bersalah karena melakukan tindakan anarkis dan brutal kepada orang-orang yang telah menyakitinya? Barangkali tak sepenuhnya juga Joker bersalah. Sebab, tindakannya itu merupakan akibat dari ketidakpedulian dan keburukan perilaku orang-orang di sekitarnya. Sedikitnya, ada peran orang-orang terhadap kondisi kejiwaan yang dialaminya. Sehingga lahirlah sosok pribadi yang bengis dan kejam seperti Joker. Ini memiliki pesan kepada kita agar selalu menghargai dan memperlakukan orang lain dengan baik.
Namun, tetaplah melakukan tindakan keji, seperti penyiksaan dan pembunuhan kepada orang-orang tak berdosa, terutama anak-anak itu suatu kesalahan besar.
Apa saja kesalahan Joker? Ada empat kesalahan besar yang dilakukannya.
1. Saat dirinya diperlakukan tidak baik dan tidak adil oleh orang-orang di sekitarnya. Ia tak menggantungkan dirinya kepada Tuhan yang mampu menguatkan dirinya dalam kondisi sangat lemah.
Seharusnya ia berprinsip seperti ini. Kalau memang manusia merendahkannya itu bukan masalah besar. Karena yang merendahkan belum tentu derajatnya lebih tinggi. Yang penting baginya adalah kedudukan dirinya di mata Tuhan tidak rendah.
Kehidupan di dunia ini tak selalu berjalan sesuai harapan, bukan? Ada saja rasa sedih dan kecewa yang dirasakan. Oleh karena itu, sebagai manusia penting sekali untuk belajar ikhlas dalam menghadapi masalah hidup.
2. Ia merespon perlakuan buruk orang-orang dengan menyimpan rasa sakit hati, kesedihan, dan dendam yang paripurna. Hal itu akan memberikan peluang kepada devil untuk menguasai hatinya. Dalam hatinya akan selalu tumbuh kedengkian serta kebencian.
Dapatkah kau membayangkan bagaimana rasanya? Menyimpan perasaan seperti itu dalam hati hanya akan menguras energi. Itu pun hanya akan membuat dirinya bertambah sakit. Oleh karena itulah joker seharusnya melepaskan semua rasa itu dengan seikhlas-ikhlasnya. Di samping itu, ia harus mampu memaafkan mereka yang telah bersalah padanya.
Andaikan Joker melakukan hal ini aku yakin Joker akan tetap menjadi orang yang baik dan bersahaja. Kamu pun tak akan mengatakan bahwa orang jahat adalah orang baik yang tersakiti. Statement yang salah sebetulnya. Orang jahat itu adalah orang yang mengumbar hawa nafsunya, yang mengorbankan orang lain untuk kepuasan dirinya. Itu menurutku statement tepatnya.
3. Jika memang Joker tetap ingin menuntut balas kepada orang-orang yang melakukan kejahatan kepadanya, balaslah dengan cara yang smart dan elegant. Joker seharusnya membalas perlakuan buruk mereka bukan dengan perlakuan buruk lagi. Sebab hal itu hanya akan membuatnya memiliki kesamaan karakter buruk dengan mereka.
Joker seharusnya membalas mereka dengan menunjukkan diri bahwa ia mampu meraih sukses dan bahagia, bukannya memperlihatkan dirinya yang sangat menderita. Sekali lagi balasan terbaik kepada orang-orang yang menyakiti adalah menjadikan diri sendiri manusia produktif yang memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada orang lain. Di samping itu, ia bekerja keras menjadikan dirinya menjadi manusia yang layak meraih kesuksesan dalam hidup. Inilah hal penting yang tidak dilakukan Joker.
4. Joker telah menyia-nyiakan kesempatan untuk membekali dirinya dengan perbuatan baik. Jika dia mau berpikir ulang, ia tentu akan memutuskan untuk terus memperbanyak melakukan hal yang baik. Amal baik akan menemani hingga di tempat abadi.
Andaikan manusia berakal sehat diminta untuk memilih, apakah ia pilih dunia yang sementara atau akhirat yang abadi (selama-lamanya). Tentulah ia akan memilih keduanya kalau bisa, bahagia dan selamat di dunia dan akhirat. Namun, andaikan benar-benar diharuskan memilih, bahagia di tempat sementara atau di tempat abadi? Orang pintar akan memilih bahagia di tempat abadi.
Jika memang di dunia ia ditakdirkan mengalami penderitaan maka jangan sampai merasakan pula penderitaan di akhirat. Cukup di dunia saja, di akhirat jangan. Oleh sebab itulah, perbanyak berbuat kebajikan untuk bekal nanti di akhirat. Think smart!
Bagaimanapun juga Joker hanyalah tokoh fiksi artinya hanya rekayasa. Namun, jika kamu bisa mengaitkannya dengan realita, kamu akan melihat orang-orang dengan kondisi yang serupa. Ya, kamu akan menemukan Joker-Joker lainnya di kehidupan nyata.
Tak sedikit orang yang pernah diabaikan, disakiti, dan dimarginalkan oleh banyak orang di sekitarnya. Sehingga, ada rasa ingin membalas kesedihan, kekecewaan, dan sakit hati yang dirasakan kepada orang-orang tersebut atau bahkan orang lain yang tidak ada sangkut pautnya dengan trauma yang dialami.
Mungkin saja Joker's soul ada juga dalam dirimu, so beware! Oleh karena itu, ingatlah empat kesalahan Joker ini. Sebisa mungkin jauhilah karakter Joker yang sangat tidak patut dicontoh. Tetaplah menjadi pribadi yang mengagumkan sedalam apapun luka di hatimu. Itulah yang akan menjadikanmu luar biasa.
#KomunitasODOP
#OneDayOnePost
#ODOPBatch7
Komentar
#semangat
tapi agak keganggu sama pilihan kata brutalisme ya hehehee..
bagus informatif tp gak sopiler, hehe mantap!