Langsung ke konten utama

Aku Memilih untuk Menulis

Curahan Hati

Foto: Pixabay. Com

Just write from the bottom of your heart! 
-Anne-

Sudah cukup jauh kuberjalan hingga tak terasa ternyata petang menjelang. Namun, masih saja aku merasa dahaga akan lahirnya karya-karya yang akan mengabadi melebur bersama waktu.

Tak ada yang kumiliki selain sebuah tekad dan sedikit kemampuan untuk bercerita tentang masa lalu, masa kini, dan mungkin masa mendatang. Memang belumlah lihai benar. Tetapi, hati ini terlanjur penuh dengan sebuah keinginan untuk terus menggoreskan pena. Demi sebuah mahakarya yang menjadikan diri lebih baik dan menginspirasi banyak orang, aku telah siap.

Inilah yang akan menjadi salah satu ladang amalku. Dengan semangat yang menggelora aku takkan gentar. Mengingat begitu banyaknya manfaat yang tersemat. Menimbang telah jelasnya hikmah dari perjalanan hidup yang berliku. Memutuskan bahwa aku akan mulai lebih jauh menekuni dunia ini, yaitu dunia menulis. 

Mengapa dunia menulis? Ada begitu banyak alasan bagiku untuk mengeksplorasinya. Namun, yang pasti inilah panggilan jiwa yang mungkin takkan sanggup kumenolaknya. Aku harus menulis. Aku harus melakukan sesuatu yang aku bisa agar menjadi bagian dari sejarah panjang kehidupan ini. Aku harus melakukan sesuatu yang bisa mengubah diri dan dunia menjadi lebih baik. Ya, menulis adalah salah satu cara untuk mewujudkannya.

Meskipun hati ini sangat menyadari bahwa diri yang serba terbatas ini masihlah perlu sekali banyak belajar. Sekali lagi, aku mencoba memantapkan hati bahwa aku bisa dan mampu. Sebab, memang tak ada pilihan lain selain menguatkan diri agar konsisten menjalaninya. 

Sungguh, sesuatu yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Aku pun takkan bisa berhenti menggali lautan ilmu-Nya. Semakin menggali semakin tampaklah kebodohan diri semakin menyelami semakin terbuka pesona dasar samudra.

Jalan ini telah kupilih dan kuyakini. Dengan ikhtiar dan doa, Allah akan memudahkan. Insya Allah. Berawal dari sekadar iseng mencorat-coret, menjadi sebuah kewajiban untuk menulis dan menelurkan mahakarya. Semoga saja suatu saat dari tangan ini terlahir sebuah mahakarya yang menginspirasi kebaikan kepada banyak orang. Sejatinya, mahakarya itulah yang akan menjadi investasi penulis sebagai bekal hidup di tempat abadi. Amin. 


#OneDayOnePost
#KomunitasODOP
#ODOPBatch7

Komentar

eko endri wiyono mengatakan…
Mantap kakak
#semangat
Catatananne@blogspot.com mengatakan…
Terima kasih Pak Eko supportnya, insya Allah jadi tambah semangat nih 😊
Amanda Linhan mengatakan…
Bagus tulisannya ^^
Catatananne@blogspot.com mengatakan…
Thanks a lot ya Ka Amanda
temansenja.com mengatakan…
majuu teruus... nulis terus Kak... Bareng-bareng yuk lolos ODOP
Reno Danarti mengatakan…
Masya Allah....
akhybrewok mengatakan…
Koreeeen

Gaga
Catatananne@blogspot.com mengatakan…
Terima kasih teman-teman semuanya atas supportnya ya..
Catatananne@blogspot.com mengatakan…
Amiin ka lulu insya Allah lulus ya

Postingan populer dari blog ini

Pekan Pertama Anak Bersekolah TK

                                  Foto: dok. pribadi Tiba saatnya yang ditunggu-tunggu, melihat anak pertama kali masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak. Sebagai orang tua tentunya saya merasa antusias sekali menanti momen seperti ini. Begitu pula anak-anak yang akan melaksanakan kegiatan tersebut penuh semangat menyambut hari pertamanya bersekolah.  Kali ini yang masuk sekolah taman kanak-kanak adalah putra ketiga kami, namanya Muhammad Azzam. Alhamdulillah tak terasa waktu berlalu hingga sampailah saat di mana anak bungsu kami mulai memasuki pendidikan formalnya, yakni sekolah TK.  Kami memutuskan untuk menyekolahkan Azzam di TK Amanah Bunda jaraknya kira-kira 150 meter dari rumah. Cukup dekat memang. Sekolah ini memiliki konsep pendidikan yang bag us. Guru-gurunya lulusan universitas ternama. Meski letaknya di desa dan biayanya cukup ramah di kantong, kualitasnya tak kalah dengan sekolah TK di ...

5 Kesan Mengikuti Komunitas ODOP

Assalammualaikum,  Wr. Wb.  Halo! Pada kesempatan ini, saya akan memaparkan kesan-kesan saya selama dua pekan pertama mengikuti komunitas ODOP.  Sebelum saya menyampaikan kesan-kesan tersebut, saya akan menjelaskan perjalanan saya sehingga bisa mengikuti komunitas ini. Sebenarnya,  ini bukan pertama kali saya mengikuti sebuah event atau komunitas menulis. Sebelumnya, saya pernah mengikuti event 30 Hari Bercerita yang dilaksanakan selama bulan Januari atau awal tahun 2019. Alhamdulillah saya sukses menulis setiap hari selama sebulan penuh.  Ada lagi event seperti itu yang saya ikuti, yaitu 30 Hari Bercerita selama Ramadhan. Event menulis ini diselenggarakan oleh Arrahman Press pada 06 Mei-04 Juni 2019. Yang menarik dari event ini adalah semua tulisan peserta akan dibukukan oleh penerbit tersebut. Alhamdulillah, dari event ini pun saya sukses mendapat sertifikat dan tulisan selama sebulan pun akan dibukukan.  Saya juga sangat g...

Puing-puing Hati (Part 5-End)

Cerbung  oleh Anne Heryane "Akaaannng... jangan tinggalin Nadyaa...!" pintanya lirih. Hujan menderas dari pelupuk mata. "Sstt... Nadya sayang. Tolong jangan seperti itu, Akang janji akan berusaha kembali," ungkapnya menenangkan, "Namun, kali ini akang butuh bantuanmu untuk melunakkan hati kedua orang tua." "Apa yang harus Nadya lakuin, Kang? Nadya malu ketemu mereka. Nadya banyak salah sama akang!" ucapnya dengan bibir bergetar. "Ssst... sudahlah, itu bukan sepenuhnya salahmu. Akanglah yang salah karena terlalu membebanimu. Akang janji akan berusaha sekuat tenaga untuk menjadi suami yang kau inginkan. Dengarlah, akang pun tak ingin berpisah denganmu, Sayang. Mari perjuangkan cinta kita!" "Iya, Kang!" ucapnya disertai anggukan. Ada harapan yang merekah di hatinya. "Ya sudah. Akang bergegas ke rumah ya. Kasihan Rendy!" "Baik, Kang. Nadya tunggu kedatangan akang di rumah." Telepon ditutup....