Langsung ke konten utama

Pejuang Literasi dari Kota Patria

Biografi
oleh Anne Heryane

Karis Rosida, demikianlah nama seorang perempuan pejuang literasi dari Kota Patria (Blitar). Perempuan yang dipanggil Karis, Kak Ros, atau Rosida ini lahir di Blitar, 22 September 1987. Ia adalah putri pertama dari tiga bersaudara. Kedua orang tuanya merupakan warga asli Blitar, Jawa Timur. 

Karis berasal dari  keluarga sederhana  yang menggeluti kewirausahaan. Tak heran, dalam dirinya tertoreh jiwa enterpreneur. Ya, selain sebagai pegiat literasi ia pun seorang yang tengah mengembangkan usaha (wirausaha).

Perempuan penyuka tantangan ini  merupakan alumnus Universitas Malang, Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan, Program Studi Pendidikan pancasila dan  Kewarganegaraan (PPKN) yang lulus tahun 2010. Ia sempat bekerja sebagai guru atau instruktur di beberapa lembaga pendidikan. 

Berikut merupakan riwayat pengalaman bekerja Karis Rosida. 
  1. (Tahun 2009-2012) Tenaga Pendidik SMA Alternatif Lab. PLS Universitas Negeri Malang
  2. (Tahun 2012) Tim Uhud Education untuk area Kabupaten Tulungagung dan Malang
  3. (Tahun 2013-2016) Manajer Uhud Education Cabang Blitar
  4. (Tahun 2016-sekarang) Wirausaha/Entrepreneur
  5. (Tahun 2017- sekarang) Trainer Program Parenting dan Pengembangan Karakter Anak
  6. (Tahun 2018-2019) Administrasi Marketing Titik Nol English Course, Kampung Inggris, Pare.
Setelah melalui kontemplasi yang panjang ia pun resign dari pekerjaannya  sebagai pengajar. Kemudian, Karis mulai fokus menekuni dunia literasi di awal tahun 2019. Baginya, menulis mampu mengekspresikan gagasan dan perasaannya dengan baik dibandingkan berbicara. Menulis merupakan sarana mentransfer nilai-nilai kehidupan yang diperoleh dari perjalanan hidup penuh liku.

"Semua perjalanan hidup berkesan dan setiap potongannya menghadirkan kisah berbeda dan hikmah yang bisa diambil," demikian tuturnya. 

Hal itu pun yang mendorongnya untuk senantiasa berbagi kepada masyarakat di ruang yang lebih luas dan tak terikat di satu tempat. Sesuai dengan motto hidupnya sebaik-baik manusia ialah yang memberi manfaat kepada  banyak orang.

Karis sering melahap bacaan nonfiksi namun memilih untuk konsentrasi di genre fiksi. 

"Setelah menyelami dunia ternyata saya  bagai menemukan sisi lain dalam diri yang selama ini terpendam  yaitu imajinatif dan filosofis yang artinya saya tipikal orang yang jika memandang sesuatu bukan dari yang tampak  saja," paparnya. 

Impiannya berkaitan dengan kepenulisan ialah segera melahirkan buku solo dan mendapat kontrak dengan penerbit mayor dari dalam dan luar negeri. Perempuan yang suka berimajinasi ini juga berharap ia bisa berkeliling Indonesia untuk berbagi tentang  dunia literasi. 

Karis Rosida termasuk sosok perempuan idealistis dan teguh memegang prinsip. Ia aktif di berbagai komunitas, yaitu di Komunitas Pejuang Literasi Blitar, Literasi Blitar Raya, Save Street Child Blitar, Sekolah Menulis. One Day One Juz (ODOJ), One Day One Post (ODOP) Batch7.

Bersama komunitas Save Street Child (SSC) Blitar ia berbagi dengan anak-anak yang berada di daerah pinggiran/margin. Bentuk kegiatannya, antara lain berbagi gizi, mengajar ceria dengan rangkaian program pelatihan, training parenting untuk orang tua, dan menggerakkan komunitas-komunitas lain untuk ikut berbagi juga. Selain itu melalui komunitas Pejuang Literasi Blitar, ia mulai aktif menulis, mengeluarkan suara hati, berekspresi, dan berkarya.

Ia pernah mengikuti event menulis 30 Hari Bercerita selama Ramadhan yang diadakan oleh Arrahman Press dan event menulis dari YDSF Malang. 

Kini Karis sedang mengikuti event menulis ODOP Batch 7. Dalam event ini ia harus memposting tulisannya setiap hari di blog pribadi minimal dua bulan berturut agar bisa lulus dan menjadi member komunitas ODOP. Alhamdulillah, ia telah melaluinya selama dua bulan penuh dengan baik. 

Beberapa  buah karya tulisnya di tahun ini, sebagai berikut:



  1. Tak Sebaik Angkasa (Buku Antologi Puisi) 2019, AePublishing
  2. Titik Tempuh Terakhir (Buku Antologi Cerpen), 2019, Raditeens
  3. Serupa Bintang Sirius Untukku (Buku Antologi Cerpen), 2019, Raditeens
  4. Sudut Paling Dingin (Buku Antologi Cerpen), 2019, Raditeens
  5. Cara Allah Mencintai Hamba-Nya (Buku Antologi Kisah Inspiratif). Zukzess Express.
Perempuan yang dikenal nekat oleh keluarganya ini juga sedang menggarap proyek menulis di wattpad, berjudul Berteman Hujan, sebuah buku berisi kisah inspiratif yang sarat makna dan nilai-nilai kehidupan. 

Silakan berkunjung ke blog pribadinya, Karisrosida.blogspot.com, untuk mengenal lebih jauh karya-karyanya yang luar biasa.



#TantanganPekan8
#MenulisBiografi
#OneDayOnePost
#KomunitasODOP
#ODOPBatch7 

Komentar

Karis Rosida mengatakan…
MashaAllah bunda kerenn bangettt nulisnya,, jadi terharu dituliskan sebagus ini 😍😍
Makasih bunda, salam kenal dari penghuni Konstantinopel 🙏🙏😘😘
Harus banyak berguru ke bunda ini.
Catatananne@blogspot.com mengatakan…
Sama-sama kak 😍😍
Catatananne@blogspot.com mengatakan…
Makasih kak Sulis
😄

Postingan populer dari blog ini

Pentingnya Mengikuti Educamp Bagi Anak

oleh Anne Heryane Foto:dok.pribadi Setiap orang tua tentu berharap anaknya tumbuh sehat dan cerdas. Kecerdasan anak yang beragam perlu diasah untuk kesuksesannya kelak. Salah satu kegiatan yang mampu mengasah kemampuan berpikir, bersosialisasi, kemandirian, tanggung jawab, disiplin, dan kekuatan fisik anak adalah dengan kegiatan educamp. Kegiatan educamp merupakan kegiatan berkemah di alam terbuka yang diselenggarakan oleh pihak sekolah atau training center. Selain berkemah, anak-anak melakukan kegiatan hiking, memasak, dan permainan-permainan mendidik serta menantang lainnya yang membangun jiwa kepemimpinan anak.  Kegiatan berkemah di sekolah identik dengan kegiatan ekskul pramuka. Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat untuk anak-anak. Manfaatnya antara lain, Menumbuhkan kecintaan terhadap lingkungan alam sekaligus menjaganya dari kerusakan.  Melatih kemandirian, kedisiplinan, dan kepemimpinan  Mengasah kemampuan untuk mencari solusi dari setiap masalah yang di

Pekan Pertama Anak Bersekolah TK

                                  Foto: dok. pribadi Tiba saatnya yang ditunggu-tunggu, melihat anak pertama kali masuk sekolah di Taman Kanak-Kanak. Sebagai orang tua tentunya saya merasa antusias sekali menanti momen seperti ini. Begitu pula anak-anak yang akan melaksanakan kegiatan tersebut penuh semangat menyambut hari pertamanya bersekolah.  Kali ini yang masuk sekolah taman kanak-kanak adalah putra ketiga kami, namanya Muhammad Azzam. Alhamdulillah tak terasa waktu berlalu hingga sampailah saat di mana anak bungsu kami mulai memasuki pendidikan formalnya, yakni sekolah TK.  Kami memutuskan untuk menyekolahkan Azzam di TK Amanah Bunda jaraknya kira-kira 150 meter dari rumah. Cukup dekat memang. Sekolah ini memiliki konsep pendidikan yang bag us. Guru-gurunya lulusan universitas ternama. Meski letaknya di desa dan biayanya cukup ramah di kantong, kualitasnya tak kalah dengan sekolah TK di perkotaan.  Alhamdulillah Azzam sudah menginjak usia lima tahun sekarang. Azzam semangat sekal

My First 22 Kilometers (Pencapaian Pertama dalam Olahraga Bersepeda)

Cerita Pengalaman Oleh Anne Heryane Assalammualaikum Wr. Wb. Hello...everybody!  Sudah week end aja lagi nih. Semangat menjalani rutinitas ya! Jangan lupa sempatkan buat olahraga yess. Bagaimana pun sibuknya kamu, fisik harus terus dijaga supaya kondisi badan kamu tetap prima. Well, kali ini emak-emak rempong mau berbagi pengalaman berolahraga  sepeda nih. Sepertinya sih cucok buat materi tantangan ODOP pekan pertama. Let's rock, Baby! Siapa di sini yang suka bersepeda? Ayo tunjuk tangan. Rata-rata semua orang Indonesia dari yang imut-imut sampai yang amit-amit, eh..dari anak-anak, dewasa, sampai orang tua suka bersepeda. Setidaknya, pas kanak-kanak kamu suka main sepeda kan? Pastinya dong. Main sepeda itu asyiknya juara dah. Jangan bilang kalau terakhir kali kamu bersepeda pas usia SD atau SMP.  Hehe Bersepeda itu bukan cuma buat anak-anak loh. Bersepeda itu salah satu alternatif olahraga yang fun and healthy buat semua orang. Jangan merasa tua untuk b