Langsung ke konten utama

Kesan dan Pesan Mengikuti ODOP

oleh Anne Heryane

Syukur Alhamdulillah akhirnya saya bisa sampai finish dalam mengikuti event menulis One Day One Post (ODOP). Event ini mulai dilaksanakan selama dua bulan (September-Oktober 2019). Dari awal saya memang berazzam untuk bisa menuntaskannya. Alhamdulillah Allah memberikan kelancaran. 

Bukan berarti tidak ada aral melintang dalam proses perjalanannya. Kalau mau disebutkan satu per satu, daftar rinciannya pasti panjang. Namun, sebanyak apapapun hambatan tatkala hati sudah menancapkan niat kebaikan maka akan selalu ada jalan.

Hal ini membuktikan betapa sebuah harapan dan usaha besar akan mengantarkan seseorang pada mimpi. Betapa sebuah keyakinan yang kuat mampu untuk mengoptimalkan tenaga dan pikiran. Saya yakin saya akan lulus. Itulah kata hati saya. Insya Allah. 

ODOP bagi saya adalah ruang belajar yang efektif untuk meningkatkan kualitas karya tulis. Setiap minggu peserta ODOP menerima ilmu tentang kepenulisan, baik tentang fiksi maupun nonfiksi. Memeroleh ilmu berharga dari para penulis senior membuat saya merasa sangat beruntung. Semoga ilmunya menjadi berkah. Itulah doa yang saya panjatkan untuk mereka. 

Betapa semangat menulis semakin menyala setelah mengenal para pemateri, koordinator, dan penanggung Jawab (PJ)  ODOP Batch 7.

Siapa sajakah para pemateri ODOP yang super duper keren itu? Mereka adalah Kak Sakifa, Kak Nurhiday, Kak Ahmad Ikhtiar (uncle Ik), Kak Fadhil, Mbak Ika Ummu Rahma, Kak Dymar Mahafa, Kak Isnania, Kak Arief Satiawan, Kak Novarina WD dan banyak lagi. 

Mereka merupakan para penulis yang Mantap jiwa. Semoga semangat dan kecerdasannya bisa menular kepada saya dan para peserta ODOP lainnya. Amin. 

Di grup Kairo saya ditempatkan. Di sini ada PJ yang selalu semangat mendampingi. Ada Mbak Ika dengan segudang prestasinya. Ada Kak Ezza yang cerdas dan selalu ceria. Ada Pakde Wali yang disiplin dan teliti memantau pencapaian peserta grup. Ada Kak Lutfi yang turut meramaikan suasana. Pokoknya saya senang bisa mengenal mereka. Semoga pertemanan kita bisa memberikan manfaat fiddunya wal akhirah. 

Di Grup Kairo saya pun mengenal teman-teman yang keren. Mereka adalah Pak Eko yang selalu semangat dan konsisten. Kak Ashima yang selalu ramah menyapa dan selalu membuat hati berbunga-bunga dengan pujiannya terhadap tulisan-tulisan saya yang banyak kekurangan. Kak Sulis yang muda, berprestasi, dan sangat berbakat menulis. 

Ada juga Kak Atiqah dengan tulisannya yang memancarkan kecerdasan seorang wanita yang berperan sebagai istri dan ibu. Kak Ceskha yang selalu membuat saya larut dalam cerita melankolisnya. Kak Reno dengan tulisan khasnya yang singkat dan padat makna. Kak Pamorsinta yang aktif berkontribusi dengan tulisan kesehatannya. Kak Amanda dengan gaya ceritanya yang lembut dan mengalir. Kak Lulu yang enerjik, terbuka, dan berbakat. Kak Rizki yang cerdas dan kritis. Kak As Suci yang lincah bermain kata dalam puisi-puisinya. Kak Febriana yang gigih dan pantang menyerah. Banyak pula teman-teman lain luar grup yang saya kagumi tulisan-tulisannya. 

Sungguh saya banyak belajar dari teman-teman semua. Saya yakin orang-orang yang berada di komunitas ODOP adalah orang-orang yang luar biasa. Sekali lagi saya merasa beruntung berada di antara teman-teman semua. Terima kasih atas motivasi dan kebersamaan selama ini. Semoga suatu saat nanti kita bisa bertatap muka. Semoga kita semua sukses menggapai cita-cita. Dan semoga pertemanan kita diliputi keberkahan sampai di jannah-Nya. Terakhir, semoga ODOP semakin berjaya. Amiin.

Baca juga 5 kesan-mengikuti-komunitas-odop

#KesanpesanODOP
#oneDayOnePost

Komentar

ummuarrahma@gmail.com mengatakan…
Kak Anne juga keren luar biasa semangat terus ya...
Catatananne@blogspot.com mengatakan…
Terima kasih Mbak 😍
Isnania mengatakan…
MasyaAllah. Keren banget Kak. Aamiin...
Sakif mengatakan…
Bayu Permana yang mana ya?
Mak 'Nces mengatakan…
Terus jaga silturahim ya kakak. Saya adalah peserta yang kurang aktif. Sempat minder dan hampir putus asa. Namun, melihat kakak-kakak semuanya semangat. Rasanya diri ini ikut terpacu semangatnya. Salam kenal dan keep fighting ya kakak 😍🤗
Catatananne@blogspot.com mengatakan…
Insya Allah semoga tetap terjaga ya... dan tetap semangat Ka!
Ezza Echa Tania mengatakan…
waaah, jadi ikut terharu.. sampai jumpa di keluarga besar ODOP! :D
Latsih53@gmail.com mengatakan…
Terimakasih sudah berkontribusi.
Tanpa kalian ODOP tidak berarti.

Postingan populer dari blog ini

Lorong Kelam

Fiksi oleh Anne Heryane Ilustrasi: www.pixabay.com Bola mata seperti ingin meloncat ke luar dari cangkangnya. Jantung berdegup kencang. Keringat menghujani seluruh tubuh mungil ini.  Mulut refleks menganga. Lekas-lekas kubekap dengan telapak tangan kanan. Benar-benar tak sanggup mempercayai semua ini.  Di sisi kanan labirin yang minim cahaya, beberapa anak berseragam putih abu sedang asyik ngefly . Dua jarum suntik dan sobekan plastik tersimpan tak beraturan di depannya. Beberapa botol miras digeletakkan serampangan. Mereka yang mayoritas lelaki puber itu bersandar lemas pada dinding lorong yang buram.  Ada juga sekitar tiga perempuan usia tanggung selonjoran di samping para lelaki setengah sadar itu. Sesekali mereka berbicara melantur dan terbahak-bahak sendiri. Persis orang sakit jiwa, pekik batinku.  Di sisi kiri lorong yang sedikit menjorok, tersisa ruang kecil berukuran satu kali dua meter. Dua muda-mudi nekad melucuti pakaian seragamnya. ...

Jacko Kutil (Part 1)

(Adaptasi dari Cerita Rakyat Joko Kendil)  oleh Anne Heryane Pada zaman dahulu, berdirilah kerajaan yang sangat besar pada masanya, yakni Kerajaan Novela. Kerajaan ini dipimpin seorang raja bernama Raja Eduardo. Sumber daya alam di kerajaan ini sangat melimpah ruah. Sayangnya, kehidupan rakyatnya jauh dari sejahtera. Mereka hidup dalam kemiskinan dan di bawah kekuasaan pemimpin yang semena-mena. Kekayaan alam di negeri itu hanya dinikmati raja, keluarga istana, para petinggi kerajaan, dan para bangsawan.  Suatu hari Ratu Esmeralda melahirkan seorang putra. Betapa terkejutnya sang raja ketika melihat sosok pangeran yang buruk rupa. Di wajah, leher, dan bagian tubuh lainnya bertebaran kutil-kutil. Melihatnya saja membuat bulu kuduk berdiri.  Raja merahasiakan sosok pangeran yang dipenuhi kutil ini kepada rakyatnya. Ia pun mengancam akan memberikan hukuman mati kepada siapa saja di istana yang membocorkan rahasia ini.  Raja pun memanggil ti...

Masih Adakah Cinta? (Bagian 2)

Romance Fiction Usai berbelanja bahan-bahan yang dibutuhkan untuk memasak, Merry pun kembali berjalan menuju rumahnya. Ia melewati Boulevard Street. Nama jalan di depan rumahnya, sebuah jalan khusus di kompleks elit yang pemiliknya rata-rata keturunan bangsawan Inggris.  Setelah sampai di rumah dua lantai dengan gaya arsitektur Eropa lama, Merry disambut oleh dua pelayannya berseragam hitam putih. Mereka sedikit membungkukkan badan melihat kedatangannya. Merry membalasnya dengan anggukan dan senyuman.  "July tolong bawa bahan-bahan masakan ini ke dapur. Kamu temani saya nanti masak ya!" serunya kepada seorang pelayan wanita yang berusia setengah baya.  "Baik, Nyonya!" sahut pelayan bertubuh gempal itu.  Merry selalu ingin menghidangkan makanan spesial untuk Andi dengan tangannya sendiri.  "Jessi, tolong kau rapikan meja makan ya.   Jangan lupa beri hiasan bunga mawar di tengahnya. Tambahkan pula dua buah lilin aromatik! " ...