Hallo Bunda, Bagaimana kabar hari ini? Semoga dalam keadaan sehat dan tetap semangat menjalani rutinitas. Pekerjaan di rumah tak ada habisnya ya, Bunda. Ditambah rengekan anak-anak tercinta yang membuat pening kepala. "Fiuhh, lelah hayati ini, Bang".
Saya pun merasakan apa yang bunda rasakan karena saya juga seorang ibu.
Bersyukurlah kita karena diberi amanah, yakni anak-anak yang sehat, lincah, dan cerdas. Tak semua wanita mendapatkan kesempatan ini loh, Bunda.
Menjadi seorang ibu memang melelahkan. Namun, kelelahan yang tak berujung ini akan berbuah manis ketika kita ikhlas menjalaninya. Ikhlas adalah ketulusan yang melahirkan pengorbanan tanpa pamrih. Saat diri kita ikhlas menjalankan peran dan tanggung jawab sebagai seorang ibu dengan sebaik-baiknya, hati kita akan bahagia. Tak hanya itu, ada surga sedang menanti para ibu yang telah bekerja keras demi kebaikan keluarga.
Untuk menjadi ibu yang baik kita memerlukan ilmu maka tekadkanlah untuk selalu belajar. Ya, belajarlah menjadi ibu sejati. Belajarlah bagaimana merawat dan mendidik anak-anak dengan baik dan benar. Belajarlah menarik hati anak-anak untuk menyukai makanan sehat dan bergizi yang telah kita sediakan daripada jajanan di luar. Belajarlah bersabar dan bijak menghadapi segala bentuk perilaku anak-anak yang notabene masih membutuhkan bimbingan kita. Belajarlah untuk bisa memaksimalkan potensi anak-anak yang luar biasa. Belajarlah untuk terus berkreasi menjalin keakraban dengan anak. Belajar memang penting bunda sebab kewajiban ini selama hayat di kandung badan.
Tak perlu merasa putus asa jika kita masih belum menjadi seorang ibu yang diidamkan. Allah akan melihat kesungguhan dan proses yang kita lalui bukan hasil.
Sering-seringlah mengingatkan diri tatkala stres melanda. Dengan demikian, hati tetap lurus dan selalu tertaut pada-Nya. Banyak-banyaklah berzikir agar hati tenang. Zikir pada intinya mengingat ilahi Sang pemilik kehidupan ini. Ucapkanlah selalu syukur dan kembalikan segala keluh kesah hanya pada-Nya.
Hati yang dipenuhi kepasrahan kepada-Nya akan melahirkan kesabaran. Sebagai ibu, banyak sekali hal yang menguji kesabaran kita terlebih dalam perihal merawat dan mendidik sang buah hati. Ya, bersabarlah bunda! Sesungguhnya sabar itu tak berbatas. Seperti halnya keikhlasan, kesabaran pun akan berbuah manis di kemudian hari.
Satu sikap yang wajib dilakukan ibu "Tahanlah amarah!" sebab amarah adalah pintu syaitan yang akan menjerumuskan kita. Jangan biarkan emosi mengotori kejernihan hati dan perilaku kita. Sekali memperturutkan hawa napsu maka selanjutnya adalah mendapati diri penuh dengan noda dan penyesalan.
Kita tentu tak ingin menyakiti hati apalagi fisik sang buah hati. Seemosi apa pun kita menghadapi perilaku anak yang tak sesuai harapan, usahakan semaksimal mungkin untuk meredamnya. Tenangkan jiwa dan raga serta lebih ariflah menyikapinya.
Pahamilah keinginan anak. Memahami ya bunda bukan menuruti. Ajaklah buah hati kita berbicara dari hati ke hati agar anak tahu maksud dan tujuan kita. Teruslah mengajak anak berdialog, jangan marah saat ia mendebat. Semakin meningkat usianya terlebih pada anak yang beranjak remaja semakin ia memiliki pikiran dan pandangan sendiri. Oleh karena itu, sedari dini kita perlu menanamkan kebiasaan dan pandangan Islami kepadanya agar tak salah arah.
Ada peribahasa "Buah jatuh tak jauh dari pohonnya" yang bermakna bahwa perilaku anak tidak jauh dari perilaku orang tuanya. Secara logika hal seperti itu sangat bisa terjadi. Anak-anak adalah peniru ulung dan pengamat yang pandai. Ia akan melakukan apa yang memang sering dilakukan oleh orang tuanya. Oleh sebab itulah, keteladanan sangat penting dalam mendidik anak.
Rasulullah mendidik umatnya dengan segala sifat keteladanan yang ada padanya. Empat sifat Rasulullah, yakni, sidiq, amanah, fathanah, dan tabligh. Akhlak mulia senantiasa melekat pada dirinya. Itulah yang menjadikannya dicintai umat. Tak hanya mendidik dengan lisan namun mendidik dengan hati dan amal baik yang diawali diri sendiri.
Marilah kita bersyukur dengan menjadi sebaik-baik ibu. Semoga Allah menjadikan hati kita ikhlas dan sabar dalam menjalani peran ini. Tak lupa untuk senantiasa belajar dan memberikan teladan yang baik kepada anak-anak sesuai tuntunan Alquran dan sunnah. Insya Allah sampai di Jannah-Nya. Amiin
.
Wallahu Alam Bisshawab
Komentar